Kamis, 09 Juni 2011

Tugas SoftSkill Semester 2

Bahasan 2
1. Konflik
Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin Configere yang mempunyai arti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatar-belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat-istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawa-sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik ini hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
v  Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
v  Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
v  Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
v  Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
v  Konflik antar atau tidak antar agama.
v  Konflik antar politik.

Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada empat jenis konflik, yaitu :
v  Konflik Intrapersonal.
v  Konflik Interpersonal.
v  Konflik antar individu dan kelompok.
v  Konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.

A. Konflik Intrapersonal
Konflik Intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik ini terjadi apabila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi secara sekaligus.
Sebagaimana diketahui, bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut :
ü  Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
ü  Beraneka-ragam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
ü  Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
ü  Terdapatnya, baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.

Ada tiga macam bentuk Konflik Intrapersonal, yaitu :
ü  Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
ü  Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
ü  Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

B. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena perbedaan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

C. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

D. Konflik interorganisasi
Konflik inter-grup (Interorganisasi) merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan inter-grup harus diatur sebaik mungkin, untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensi-disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Negara Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik dan konflik ini biasanya disebut dengan bentuk persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, dengan harga yang lebih rendah serta pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.

2 A. Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan
Hirarki Teori Kebutuhan Maslow
Abraham Maslow, pencetus Hirarki Teori Kebutuhan

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesa, bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hirarki dari lima kebutuhan, yaitu kebutuhan Fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), Rasa Aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), Sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), Penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan Aktualisasi Diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

2 B. Teori Motivasi Berprestasi

David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan

Teori motivasi berprestasi bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Teori motivasi berprestasi mencakup :

Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut :
*      kebutuhan berprestasi : dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
*      kebutuhan berkuasa : kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
*      kebutuhan berafiliasi : keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

 

2 C. Teori Motivasi 2 Faktor


2 D. Teori X dan Teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
§  Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin
berusaha untuk menghindarinya.
§  Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
§  Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal,
dimana ini adalah asumsi ketiga.
§  Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait
pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
§  Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya
istirahat atau bermain.
§  Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai
berbagai tujuan.
§  Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
§  Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke
seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki
posisi manajemen.

4 Kategori-kategori hambatan komunikasi pada struktur organisasi kompleks

 

A . Strategi

Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi yaitu inovasi, minimalisasi biaya dan imitasi, serta pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.

 

B . Ukuran Organisasi

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

 

C . Teknologi

Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

 

D . Lingkungan

Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya.
Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidak-pastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.

5 Pengaruh Kekuasaan dan Wewenang dalam Teori Organisasi

            Dalam teori organisasi, fungsi kekuasaan dan wewenang mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Hal ini terbukti dengan adanya undang-undang yang mengatur antara hak dan kewajiban dari setiap bagian organisasi.

Tugas Softskill Semester II

BAHASAN  I
1. PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE
Sebelum menguraikan pengertian Organisasi dan Metode secara lengkap,  mari kita tinjau terlebih dahulu secara sekilas arti kata Organisasi dan Metode.

Istilah organisasi berasal dari kata Organon (bahasa Yunani). yang berarti alat, tools. Desain Organisasi (Organization Design) yang merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan.

Organisasi juga berarti sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Istilah Organisasi juga dapat diartikan sebagai :
Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama.
Menurut Prosesnya,           Organisasi ialah Pengelompokkan manusia dalam suatu kerjasama yang efisien.

Sedangkan istilah Metode mempunyai arti :
Suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.

Berikut ini adalah pengertian Organisasi dan Metode secara lengkap :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka men­capai tujuan yang sudah ditetapkan.

2 Teori-teori Organisasi :
  • TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep  tentang Organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an dan konsep-konsep tersebut sekarang dikenal sebagai Teori Klasik  (Classical Theory) atau kadang-kadang disebut dengan Teori Tradisional.
Teori Klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : Birokrasi, Teori Administrasi dan Manajemen Alamiah.

Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan Teori Administrasi dan Manajemen Ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori Administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran Manajemen Ilmiah memberi tekanan pada karyawan dan pimpinan lapangan dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja.
Teori Klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan - kekuasaan, tujuan - tujuan,  peranan - peranan, kegiatan - kegiatan, komunikasi dan faktor - faktor lain yang terjadi bila orang bekerjasama.

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Terdapat tiga unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen, antara lain :
ü  Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
ü  Kelompok orang.
ü  Kerjasama untuk mencapai tujuan.

Organisasi Formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat (4) kondisi pokok yang harus ada sebelum “Kesatuan Kegiatan” (Unity of Action). Berikut ini adalah kondisi-kondisi pokok Teori Klasik :
ü  Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber
pengorganisasian tertinggi.
ü  Saling melayani, yang merupakan legitimasi sosial pada organisasi.
ü  Doktrin, dalam arti sederhana hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi.
ü  Disiplin, diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau tindakan pengendalian diri.

Tiang dasar teori organisasi formal adalah :
Ü  Pembagian kerja.
Ü  Proses skalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertikal dan horizontal organisasi.
Ü  Struktur atau hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.
Ü  Rentang kendali (Span of Control).

  • TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah dan dalam banyak  hal memperluas Teori Klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi atau kelompok dengan tujuan yang sama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata-tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

Pusat penekanan pada teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia–kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.

            Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :

§  Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai wadah kontak tatap muka yang tetap.
§  Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
§  Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, disamping satu organisasi yang besar.
§  Masalah-masalah khusus.

  • TEORI ORGANISASI MODERN

Aliran besar  ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat semua unsur sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern

            Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

            Teori modern biasa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh sruktur.

            Teori modern menyebutkan bahwa kegiatan suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multi variable dan probabilistik.
Sebagai suatu sistem, organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsur, yaitu :
Æ  Unsur struktur yang bersifat makro.
Æ  Unsur proses yang juga bersifat makro.
Æ  Unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsur diatas saling berkaitan dan sebenarnya tidak terpisahkan satu sama lain.
3. Organisasi Informal

Organisasi Informal ialah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan Mahasiswa satu kampus, belajar bersama teman-teman, berkemah ke gunung bersama-sama dengan teman dan lain sebagainya.

4. Organisasi Formal

Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan Terbatas (PT.), Sekolah, Negara dan lain sebagainya.


5. Struktur organisasi
Struktur Organisasi ialah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

 

Elemen struktur organisasi

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain sebuah struktur, antara lain :

Ø  Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
Ø  Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
Ø  Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke tingkat yang paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab atas hal tersebut.
Ø  Rentang kendali. Jumlah karyawan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
Ø  Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan kata dari sentralisasi.
Ø  Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

DESAIN ORGANISASI YANG UMUM

Struktur sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang bercirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidak-mahalan dalam pengelolaan dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai ketika sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan tingkat sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) pada saat di puncak.

 

Skema organisasi berdasarkan isi atau fungsi didalamya :

a) Skema Organisasi Fungsional adalah menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.

b) Skema Organisasi Jabatan adalah menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.

c) Skema Organisasi Nama adalah menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.

d) Skema Organisasi Nama dan Jabatan adalah menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

e) Skema Organisasi Struktur adalah menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

+ SELESAI +